Langsung ke konten utama

Melangkahlah…Dan Allah Berikan Rezeki dari Arah yang Tiada Disangka-Sangkanya

At Tanukhi dalam bukunya Al Faraj Ba’dasy Siddah, menuliskan cerita, ada seorang lelaki yang sedang buntu, semua pintu rezeki tertutup baginya. Bahkan suatu hari dia dan keluarganya hingga tidak bisa makan karena tidak ada apa apa di rumahnya. Katanya,” Pada hari pertama, saya dan keluarga kelaparan. Pada hari kedua, juga sama. Tatkala matahari hamper tenggelam isteri saya berkata kepada saya,”Pergilah kamu, pergi dan carilah rezeki buat kami atau apa saja yang bisa dimakan, sebab kali ini kita hamper mati”.

Saya pun teringat kepada seorang wanita kerabat dekat saya. Saya ceritakan perihal yang sedang kami alami, wanita itu berkata,” Tapi dirumah ini tidak ada apa apa juga kecuali ikan yang sudah membusuk.” Kata saya, “Berikan itu kepada kami , karena kami hampir mati kelaparan.”

Lalu ikan itu saya bawa, dan membelah perutnya. Ternyata didalam perut ikan itu terdapat mutiara. Dan mutiara itu saya jual dengan 1000 dinar. Hal itu, kemudian saya beritahukan kepada kerabat wanita saya tadi. Katanya, “ Saya tidak akan mengambil apa apa kecuali bagian saya.” Setelah itu saya menjadi lapang. Rumah saya lengkapi dengan perabotan, kehidupanku mulai membaik, dan jalan rezekiku menjadi semakin lapang, ini semua adalah kebaikan Allah Subhanallah wa Ta’ala, tidak lain.

Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu , maka dari Allah lah datangnya (QS An Nahl :52)

Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb mu, lalu diperkenankanNya bagimu…(QS Al Anfal :9)

(Aidh Al Qarni)

sumber: EraMuslim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Kita Perlu Menyelamatkan Hutan dari Deforestasi

Hampir sepanjang tahun lalu, Greenpeace telah melakukan investigasi dan mendokumentasikan operasi kotor para perusak lingkungan dan hutan di Indonesia yang masih tersisa. Investigasi ini mengungkapkan kisah tentang sebuah perusahaan besar, dengan perilaku tidak bertanggung jawab dan melanggar hukum serta berhubungan langsung dengan hilangnya satwa yang terancam punah seperti harimau Sumatera. Jika hal itu belum cukup buruk, masih ada kabar lainnya: kita semua adalah bagian dari masalah tersebut. Laporan “Izin Untuk Memusnahkan” menunjukan bagaimana produsen pembuat biskuit Oreo, Gilette dan Clearasil, mengambil minyak sawit melalui Wilmar Internasional dan secara efektif membuat konsumen – yaitu saya dan Anda – tanpa disadari menjadi kaki tangan penghancuran hutan Indonesia. Kami di sini menyoroti penghancuran lingkungan yang secara sengaja dilakukan oleh korporasi global. Inilah 14 alasan mengapa kita harus menyampaikan pada perusahaan-perusahaan tersebut untuk menerapkan kebijakan ...

Manfaat Air bagi kehidupan Manusia

Fungsi dan Peran Air Bagi Kehidupan Manusia Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk: Keperluan rumah tangga, misal...

SEJARAH KERAJAAN PEDIR (PIDIE)

Wilayah Kerajaan S ejarawan Aceh, M. Junus Jamil di dalam bukunya yang berjudul “Silsilah Tawarick Radja-Radja Kerajaan Aceh”, berisi tentang sejarah Negeri Pidie / Sjahir Poli. Kerajaan ini digambarkan sebagai daerah dataran rendah yang luas dengan tanah yang subur, sehingga kehidupan penduduknya makmur. Batas-batas kerajaan ini meliputi, sebelah timur dengan Kerajaan Samudra/Pasai, sebelah barat dengan Kerajaan Aceh Darussalam, sebelah selatan dengan pegunungan, serta dengan selat Malaka di sebelah utara. Sementara dalam kisah pelayaran bangsa Portugal, Mereka menyebut Pidie sebagai Pedir, Sedangkan dalam kisah pelayaran bangsa Tiongkok disebut sebagai Poli. Asumsinya, orang Tiongkok tidak dapat menyebut kata “Pidie” seperti yang kita ucapkan. Dalam catatan pelayat Tiongkok itu disebutkan, bahwa Kerajaan Pedir luasnya sekitar seratus kali dua ratus mil, atau sekitar 50 hari perjalanan dari timur ke barat dan 20 hari perjalanan dari utara ke selatan. Menurut M. Junus Jamil, Suku...